Rabu, 06 Februari 2008

BUDIDAYA ADENIUM

Adenium obesum merupakan jenis adenium yang paling banyak dijumpai di Indonesia . Tanaman
ini berasal dari daerah selatan Gurun Sahara, dari Senegal sampai Kenya.





SYARAT TUMBUH


Beberapa sifat adenium yang perlu diketahui :


Menyukai media tanam yang
porous
Memerlukan
sinar matahari langsung minimal 7 jam per hari
Tidak memerlukan banyak air
Sering
dipangkas, agar bentuk dan pertumbuhannya baik.


PERBANYAKAN
TANAMAN


Tanaman adenium
dapat diperbanyak dengan menggunakan dua cara, antara lain :


1. Perbanyakan Generatif


Adenium dapat diperbanyak dengan menggunakan biji yang
hasil persilangan. Perbanyakan generatif bertujuan untuk mendapatkan variasi
tanaman yang baru, karena sifat anakan berbeda dengan induknya.


2.
Perbanyakan Vegetatif


Perbanyakan vegetatif
yang dapat dilakukan antara lain stek batang, cangkok, pemecahan akar, sambung lengkung dan
penyambungan (grafting). Tujuan perbanyakan dengan cara ini adalah
mempertahankan keunggulan suatu tanaman, karena sifat induk dan anakan yang
dihasilkan mirip.



Website BBPP Lembang
http://www.bbpp-lembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 6 February, 2008, 22:40

MEDIA TANAM

Syarat media
tanam yang dapat digunakan untuk tanaman adenium adalah memiliki porositas yang tinggi, dengan
derajat keasaman (pH) berkisar antara 5,5 - 6,5.


Beberapa media tanam yang dapat digunakan antara lain :


1. Tanah bakar


2. Arang


3. Serbuk sabut kelapa


4. Sekam biasa


5. Arang sekam


6. Pasir malang



PENANAMAN


Penaman adenium
yang masih muda digunakan pot biasa, sedangkan yang sudah dewasa dapat
menggunakan pot bonsai.


PEMELIHARAAN


Pemeliharaan tanaman meliputi :


1. Penyiraman secara tepat


Adenium merupakan tanaman yang banyak menyimpan air, sehingga tidak perlu
dilakukan penyiraman yang terlalu sering, karena akan mengakibatkan kebusukan.


2. Pemupukan


Pupuk yang digunakan sebaiknya tepat dosis, maka yang
dapat digunakan sebaiknya berupa Slow
release yaitu pupuk yang tidak mudah terurai, contohnya : Dekastar,
Magamp.


3. Repotting


Repotting atau penggantian media tanam dilakukan sekitar 8-10 bulan setelah tanam.


4. Prunning


Prunning atau
pemangkasan pada adenium merupakan kunci agar tanaman berpenampilan prima dan
rajin berbunga.


PENCEGAHAN HAMA
DAN PENYAKIT


Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman adenium adalah :


1. Pomopsis


2. Layu pucuk


3. Semut dan cacing tanah


4. Aphids


5. Thrips


6. Root mealy bug


7. Mealy bug


8. Spider mite


9. Fungus gnat


10. Busuk Akar

BOKASHI PUPUK KANDANG

Bahan yang digunakan:

a. Pupuk kandang sebanyak 15 kg.

b. Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg.

c. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).

d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan:

Cara pembuatan bokashi pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang.

Penggunaan:
Penggunaan bokashi pupuk kandang sama dengan penggunaan bokashi jerami. Selain itu bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandng diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.

BOKASHI PUPUK KANDANG DITAMBAH ARANG

Bahan yang digunakan:

a. Pupuk kandang sebanyak 10 kg, dedak sebanyak 0,5 kg, arang sekam/arang serbuk gergaji sebanyak 5 kg.

b. Molases\gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).

c. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan:
Cara pembuatan bokashi pupuk kandang ditambah arang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan kotoran hewan (pupuk kandang) dan arang sekam\arang serbuk gergaji.
BOKASHI PUPUK KANDANG DITAMBAH TANAH

Bahan yang digunakan:

a. Pupuk kandang sebanyak 5 kg dan tanah sebanyak 10 kg.

b. Arang sekam\arang serbuk gergaji sebanyak 5 kg dan dedak halus sebanyak 5 kg.

c. Molases/gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).

d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan:
Cara pembuatan bokashi pupuk kandang tanah mirip dengan pembuatan bokashi pupuk kandang-arang, hanya perlu ditambahkan tanah.

Penggunaan:
Bokashi pupuk kandang-tanah baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah pada perbandingan 1:1.

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)_JERAMI

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Pembuatan bokashi

Bahan pembuatan bokashi (jerami, rumput, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) dapat berupa bahan yang sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi, yaitu:

BOKASHI JERAMI
Bahan yang digunakan:
a. Jerami sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
b. Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg.
c. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.


Cara pembuatan:
a. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml: 1 ml: 1 l air.
b. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
c. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
d. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
e. Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
f. okashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

PENGGUNAAN:
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organic lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah